PANGKALAN
OJEKKU TINGGAL TULANG
Tempatnya
persis didepan asrama tempatku tinggal. Di pinggiran jalan raya, dibawah sebuah
naungan pohon besar dan menjulang. Bangunan kecil ukuran 3 x 3 meter mirip
kios, tapi tak berdinding. Daun rumpia sebagai atapnya tersusun rapi. Memberikan
perlindungan dari dinginnya hujan dan teriknya matahari semua berkat kerjasama Tim. Berada diantara warung Barokah 1
dan apotek Media Farma yang juga sebagai perbatasan daerah kekuasaan dengan
Pangkalan Salangga. Mampu membuat sepenggal sejarah hidupku dinegeri orang dan
sedikit menyokong pembeli buku cetak
kopian. Dan yang terpenting, memberikan asap Surya Pro Mild walau 4
batang sehari kadang lebih, sih. Tapi, cukuplah setidaknya masih halal. Bukan hanya aku, dua puluh enam kawanku
pun demikian tapi konsepnya berbeda.
Pangkalan
Ojek Berlian demikian para penumpang menamakannya. Nama yang begitu cantik
terdengar ditelinga Pemirsa. Dibangun
dari pemikiran orang-orang yang optimis akan cita, cinta dan optimisme.
Dipangkalan ini penumpang tak begitu ramai. Tapi, mampu memberikan minimal
hasil Rp 10.000- Rp 45,000 perhari. Bagi kawan saya, La carlos cukuplah untuk
membayar setoran cicilan motor Honda Blade yang dia miliki dan kebutuhan
hidupnya, walau harus sampai malam. Itu dulu, sekarang tidak. Orang yang tak
bertanggung jawab dan rakus akan daerah
kekuasaan mengambil apa yang telah kami
miliki. Begini ceritanya.!
Pagi-pagi
benar, hanya lima motor yang berjejer didepan pangkalan. La darfa, Rolank, La Carlos, Adiknya Carlos
(namanya saya tidak tahu), dan Bapaknya Dani,. Muka yang masih kusut karena
masih mengantuk, dan tangan didekapkan didada berusaha menahan dinginnya pagi
dan hening tanpa pete-pete yang lewat. Saya baru tiba dipangkalan, Semua
mengomel dan mencaci-maki. Bahkan sempat saya mendengar Rolank mengatakan
“kalau saya dapat orangnya, saya potong-potong. Aku bertanya ada apa ini?
Kemudian La Darfa tanpa disuruh menunjuk atap pangkalan yang sudah berlubang
bekas bakar dengan diameter kurang lebih sesiku orang dewasa. Aku menggeleng
kepala. Untunglah masih ada sisa atap yang rumpia sisa pemasangan atap yang
lalu sekitar enam lembar. Kami berenam segera memperbaiki kerusakan atap
pangkalan. Akhirnya rampung juga, pangkalan kembali cantik. “ojeeeeeek....!!!”
La darfa berteriak. Semua tersentak kaget, mata terbelalak melihat kearah
lorong. Seorang penumpang dengan tas ransel memandang kearah kami dan menggelengkan
kepala yang artinya sory-sory Jek. Semua tertunduk lesu tapi tak mematahkan
semangat. Jam menunjukkan pukul 07.30 penumpang mulai mengalir, motor merah
bebek yang sahabat saya Asrul menamakannya RPM silih berganti mengantar
penumpang. Matahari kini berada diatas kepala, kulihat jam di Hp-ku menunjukkan
pukul 12.00 menandakan aku harus pulang kekamar bersiap untuk kekampus karena
ada mata kuliah pukul 13.00-17.15. lumayanlah hari itu RPM yang aku miliki
menghasilkan pendapatan bersih Rp 15.000.
Seminggu
kemudian dipagi hari, Hp-ku berdering. Sebuah pesan masuk yang isinya “cpt k
pngklan, skrg! By rolank”. Buru-buru saya ke pangkalan dengan pikiran ada
penumpang jauh atau penumpang bandara. Dugaanku salah, sesampai di pangkalan
aku melongo , tercengang. Pangkalan berlian yang dulu enak dipandang mata kini
mengepulkan asap kecil disetiap tiang atapnya, hangus. Untunglah dibagian atap
saja yang hangus terbakar sedangkan bagian yang lain masih utuh dan kokoh
sehingga masih bisa dikatakan pangkalan Ojek. Entah siapa yang melakukannya,
yang jelas orang yang tak pernah senang jika saudaranya yang lain mendapat
rejeki, tidak mau melihat sesamanya senang atau bahagia, bahkan selalu ada
perasaan iri dalam hatinya jika ia merasa tidak memiliki apa yang orang lain
miliki. Mereka tak pernah tahu bahwa kita semua mahkluk tuhan yang berada pada
sebuah sistem kehidupan. Benar! Sistem yang kini mulai menuju rusak total.
Ojek
Berlian tak sebaik dulu. Meski tak beratap masih tetap kami pergunakan. Jika
panas kami kepanasan, jika hujan semua kabur pulang kerumah atau kamar
masing-masing untuk berteduh setelah hujan reda semua kembali lagi ke pangkalan.
Harus bagaimana lagi?. Tak ada lagi yang mau mengumpulkan dana untuk perbaikan
pangkalan dengan alasan pangkalan ojek berlian bukan hanya dua kali dibakar
atau dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab. Biaya administrasi masuk menjadi
anggota pangkalan sebesar Rp 20.000/orang yang ada di bendahara pangkalan
sebagai Biaya Operasonal Pangkalan sudah habis. Seorang penumpang pernah
bertanya pada salah seorang kawan saya yang juga Ojeker diberlian, “kenapa
pangkalannya tinggal tulang begitu, baru tidak ada hae atapnya?”. Kawan saya yang juga usil hanya menjawab “jangan
lihat pangkalannya, tapi rassaaaaaaaaanya Bung! Serentak kami semua termasuk si
penumpang tertawa dan si penumpang tadi langsung meminta diantar ke BTN Kendari
Permai. Andai saja Pemda mau memberikan Bantuan Pembangunan Pangkalan Ojek
(BPPO) saya orang pertama yang akan mengajukan proposal untuk hal ini.
The King Casino Archives - Hertzaman
BalasHapusThe King Casino Archives, งานออนไลน์ including news, herzamanindir.com/ articles, videos, address, gaming info, The King Casino & Hotel in Henderson, febcasino NV casinosites.one is one of the newest hotels and https://febcasino.com/review/merit-casino/ motels on