Perbedaan-perbedaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Keraf,
Goris. 1993. Komposisi. Cet. Ke-9. Ende-Flores: Nusa Inda. Bahwa sebuah kalimat
yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat atau
perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakili secara segar, dan sanggup dan
sanggup menarik perhatian para pembaca dan pendengar terhadap apa yang
dibicarakan. Kalimat yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik
dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Di samping itu, kalimat yang
efektif tetap berusaha agar gagasan pokok selalu mendapat tekanan atau
penonjolan dalam pikiran pembaca atau pendengar. Jadi, kalimat yang efektif
adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau penulis
2. Sanggup menimbulkan gagasan
yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan
oleh pembicara atau penulis.
Dalam
uraian diatas kita dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Kesatuan gagasan
Kesatuan
gagasan diwakili oleh subjek, predikat, dan objek. Kesatuan itu dapat berbentuk
kesatuan tunggal , kesatuan gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan
menagandung pertentangan.
2. Konherensi yang kompak
Yang
dimaksud dengan konherensi atau kepaduan dan kompak adalah hubungan timbal
balik yang baik dan jelas diantara unsur-unsur (kata atau kelompok kata)yang
membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat, hubungan
antara predikat dan objek, serta keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap
unsur pokok tadi.
Menurut
Gorys, kepaduan sebuah kalimat akan rusak
karena
a. Tempat kata dalam kalimat
tidak sesuai dengan pola kalimat
b. Salah menggunakan kata
depan, kata penghubung, dan sebagainya.
c. Pemakaian kata, baik karena
merangkaikan dua kata yang maknanya tidak tumpang-tindih, maupun hakikatnya
tidakmengandung kontrdiksi. Salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb.)
3. Penekanan
Inti pikiran
yang terkandung dalam tiap kalimat (gagaan utama) haruslah dibedakan dari
sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau
harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Dengan cara
a. Mengubah posisi dalam
kalimat
Untuk
mencapai efej yang diinginkan, sebuah kalimat dapt diubah strukturnya dengan
menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat.
b. Menggunakan repetisi
Repetisi
dadalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam sebuah kalimat.
c. Pertentangan
d. Pertikel penekanan
Dalam
bahasa Indonesian terdapat beberapa partikel yang berfungsi untuk menonjolkan
sebuah kata atau ide dalam sebuah kalimat. Pertikel itu ialah –lah, pun, dan –kah.
4. Variasi
Variasi
merupakan suatu upaya untuk bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak lain adalah usaha untuk
menganeka-ragamkan bentuk bahasa tetap terpelihara minatnya dan perhatian orang
5. Penalaran
Penalaran atau logika
(jalan pikiran) adalah suatu proses berfikir yang berusaha menghubung-hubungkan
evidensi menuju suatau simpulan yang masuk akal. Artinya, kalimat-kalimat yang
diucapkan harus dapat dipertanggung –jwabkan dari segi akal sehat.
Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Bahasa Yang patut
Anda Ketahui (1). 1991. Jakarta
Kalimat
efektif adalah kalimat yang gagasannya jelas, ringkas, sesuai dengan kaidah,
dan enak dibaca.
secara
terinci, kalimat efektif hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Subjek tidak didahului kata depan
2. Kata penghubung
intrakalimat tidak terdapat pada awal kalimat tunggal.
3. Preidikat tidak didahului
kata yang.
4. Unsur perincian harus
sejajar
5. Kata penghubung anak
kalimat harus jelas (eksplisit)
6. Pemakaian kata harus hemat
7. Uraian kata harus tepat
8. Tidak menggunakan kata
penghubung yang bertentangan
9. Menghindari kata penghubung
pengaruh asing.
10. Pilihan kata harus cermat
11. Kalimat harus logis
Sedangkan
menurut Natawidjaja, P. Suparman. 1986. Petunjuk
Menyusun Kalimat Efektif dan Tulisan Ilmiah . Jakarta: Intermasa.
Kalimat efektif adalah kalimat yang
disusun menurut pola tata bahasa
Indonesia yang setiap unsur kalimatnya berfungsi. Makna kalimat efektif mudah
dipahami dan cendikia (logis). Arti dan makna selalu berdampingan. Arti
dikaitkan dengan makna yang tersurat, sedangkan makna dikaitkan dengan yang
tersirat.
Perbedaannya dari ketiga
pendapat yang berbeda
1. Arti kalimat efektif
a. Mengandung unsurt kalimat
yang tak berfungsi
b. Terpengaruh oleh kalimat
bahasa asing
2. Makna kalimat efektif
Makna kalimat
efektif mudah dipahami dan cendikia (logis). Arti dan makna selalu
berdampingan. Arti dikaitkan dengan arti yang tersurat, sedangkan makna
dikaitkan dengan yangtersirat.
3. Menyusun kalimat efektif
Dalam bahasa
Indonesia ada bebarapa bentuk susunan (struktur) dasar kalimay dengan pola yang
berbeda. Yang dimaksud dengan pola ialah unsur kalimat itu dibentuk oleh kata
apa saja.
Struktru dasar
kalimat efektif menurut Natawidjaja
1. S-P dengan pola
KB-KB
KB-KS
KB-KBIL
KB-KT
2. S-P-O dengan pola
KB-KK-KB
KB-KK-KS
KB-KK-KBIL
KB-KK-KK
3. S-P-O-K dengan pola
KB-KK-KB-KB
KB-KK-KB-KBIL
KB-KK-KB-KS
Struktur
dasar ini, dapt di variasikan mnurut urutan tempatnya sepanjang tidak mengubah
maksud kalimat, misalnya P-S, P-S-O, dan K-S-P.
4. Menyusun kalimat efektif
dengan dasar pola
Persamaan dari ketiga
pendapat yang berbeda
Dari
ketiga sumber pendapat diatas dapat disimpulkan persamaan dari apa yang
dimaksud dengan kalimat Efektif.
-
Kalimat
efektif adalah adalah
kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula dan pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
-
Dikatakan Kalimat Efektif apabila
unsur kalimatnya lengkap, (2) kalimat tidak terpengaruh bahasa asing, (3) tidak
ada pemaknaan ganda/makna ganda, (4) kalimat logis (masuk akal), (5) kalimat
tidak mengandung gejala pleonasme, dan (6) tidak ada kerancuan dalam kalimat.
Mudah dipahami dan dimengerti. terima kasih
BalasHapus