Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya. selamat membaca!
Menurut Reigeluth dan Merril (dalam
Salamun, 2002) menyatakan bahwa klasifikasi variabel pembelajaran meliputi (1)
kondisi pembelajaran, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran.
(1) Kondisi Pembelajaran
Kondisi pembelajaran adalah faktor
yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran (Salamun,
2002). Kondisi ini tentunya berinteraksi dengan metode pembelajaran dan
hakikatnya tidak dapat dimanipulasi. Berbeda dengan halnya metode pembelajaran
yang didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran
yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Semua cara tersebut
dapat dimanipulasi oleh perancang-perancang pembelajaran. Sebaliknya, jika
suatu kondisi pembelajaran dalam suatu situasi dapat dimanipulasi, maka ia
berubah menjadi metode pembelajaran. Artinya klasifikasi variabel-variabel yang
termasuk ke dalam kondisi pembelajaran, yaitu variabel-variabelmempengaruhi
penggunaan metode karena ia berinteraksi dengan metode danm sekaligus di luar
kontrol perancang pembelajaran. Variabel dalam pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu (a) tujuan dan karakteristik bidang stuydi, (bahasa)
kendala dan karakteristik bidang studi, dan (c) karakteristik pebelajar.
(2) Metode Pembelajaran
Machfudz (2000) mengutip penjelasan
Edward M. Anthony (dalam H. Allen and Robert, 1972) menjelaskan bahwa istilah
metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berarti perencanaan secara
menyeluruh untuk menyajikan materi pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini
lebih bersifat prosedural dalam arti penerapan suatu metode dalam pembelajaran
bahasa dikerjakan dengan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara
bertahap, dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan menurut Salamun
(2002), metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah sebuah cara untuk perencanaan secara utuh
dalam menyajikan materi pelajaran secara teratur dengan cara yang berbeda-beda
untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
(3) Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran adalah semua efek
yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode
pembelajaran (Salamun, 2002). Variabel hasil pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu kefektifav, (2) efisiensi, dan (3)
daya tarik.
Hasil pembelajaran dapat berupa
hasil nyata (actual outcomes), yaitu hasil nyata yang dicapai dari penggunaan
suatu metode di bawah kondisi tertentu, dan hasil yang diinginkan (desired
outcomes), yaitu tujuan yang ingin dicapai yang sering mempengaruhi keputusan
perancang pembelajaran dalam melakukan pilihan metode sebaiknya digunakan
klasifikasi variabel-variabel pembelajaran tersebut secara keseluruhan
ditunjukkan dalam diagram berikut.
Kondisi
Tujuan dan karakteristik bidang
studi
Kendala dan karakteristik bidang
studi
Karakteristik siswa
Metode
Strategi pengorganisasian
pembelajaran: strategi makro dan strategi mikro
Strategi penyampaian pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran
Hasil
Keefektifan, efisiensi, dan daya
tarik pembelajaran
Diagram 1: Taksonomi variabel
pembelajaran (diadaptasi dari Reigeluth dan Stein: 1983)
Keefektifan pembelajaran dapat
diukur dengan tingkat pencapaian pebelajar. Efisiensi pembelajaran biasanya
diukur rasio antara jefektifan dan jumlah waktu yang dipakai pebelajar dan atau
jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. Daya tatik pembelajaran biasanya juga
dapat diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untun tetap terus belajar.
Adapaun daya tarik pembelajaran erat sekali dengan daya tarik bidang studi.
Keduanya dipengaruhi kualitas belajar.
2.2.3 Teknik Pembelajaran
Istilah teknik dalam pembelajaran
bahasa mengacu pada pengertian implementasi perencanaan pengajaran di depan
kelas, yaitu penyajian pelajaran dalam kelas tertentu dalam jam dan materi
tertentu pula. Teknik mengajar berupa berbagai macam cara, kegiatan, dan kiat
(trik) untuk menyajikan pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran bersifat implementasi, individual, dan situasional.
Saksomo (1983) menyebutkan teknik
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain (1) ceramah, (2) tanya—jawab ,
(3) diskusi, (4) pemebrian tugas dan resitasi, (5) demonstrasi dan eksperimen,
(6) meramu pendapat (brainstorming), (7) mengajar di laboratorium, ( induktif,
inkuiri, dan diskoveri, (9) peragaan, dramatisasi, dan ostensif, (10) simulasi,
main peran, dan sosio-drama, (11) karya wisata dan bermain-main, dan (12)
eklektik, campuran, dan serta—merta.
DAFTAR PUSTAKA
Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang
Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994?. Yogyakarta: Depdikbud
Darjowidjojo, Soenjono. 1994. Butir-butir
Renungan Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing. Makalah disajikan
dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Asing. Salatiga: Univeristas Kristen Satya Wacana
Degeng, I.N.S. 1997. Strategi
Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang: IKIP dan IPTDI
Depdikbud. 1995. Pedoman Proses
Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar
Machfudz, Imam. 2000. Metode
Pengajaran Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal Bahasa dan Sastra UM
Moeleong, Lexy J. 2000. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya.
Saksomo, Dwi. 1983. Strategi
Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang
Salamun, M. 2002. Strategi
Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren. Tesis.. Tidak diterbitkan
Sholhah, Anik. 2000. Pertanyaan
Tutor dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di UM. Skripsi.
Tidak diterbitkan.
Subyakto, Sri Utari. 1988.
Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud
Sugiono, S. 1993. Pengajaran Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Asing. Makalah disajikan dalam Konferensi Bahasa
Indonesia; VI. Jakarta: 28 Oktober—2 Nopember 1993
Suharyanto. 1999. Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD. Yogyakarta: Depdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar