Cari

Jumat, 24 Mei 2013

Contoh Esei


PANGKALAN OJEKKU TINGGAL TULANG
Tempatnya persis didepan asrama tempatku tinggal. Di pinggiran jalan raya, dibawah sebuah naungan pohon besar dan menjulang. Bangunan kecil ukuran 3 x 3 meter mirip kios, tapi tak berdinding. Daun rumpia sebagai atapnya tersusun rapi. Memberikan perlindungan dari dinginnya hujan dan teriknya matahari semua berkat kerjasama Tim. Berada diantara warung Barokah 1 dan apotek Media Farma yang juga sebagai perbatasan daerah kekuasaan dengan Pangkalan Salangga. Mampu membuat sepenggal sejarah hidupku dinegeri orang dan sedikit menyokong pembeli buku cetak kopian. Dan yang terpenting, memberikan asap Surya Pro Mild walau 4 batang sehari kadang lebih, sih. Tapi, cukuplah setidaknya masih halal. Bukan hanya aku, dua puluh enam kawanku pun demikian tapi konsepnya berbeda.
Pangkalan Ojek Berlian demikian para penumpang menamakannya. Nama yang begitu cantik terdengar ditelinga Pemirsa. Dibangun dari pemikiran orang-orang yang optimis akan cita, cinta dan optimisme. Dipangkalan ini penumpang tak begitu ramai. Tapi, mampu memberikan minimal hasil Rp 10.000- Rp 45,000 perhari. Bagi kawan saya, La carlos cukuplah untuk membayar setoran cicilan motor Honda Blade yang dia miliki dan kebutuhan hidupnya, walau harus sampai malam. Itu dulu, sekarang tidak. Orang yang tak bertanggung jawab  dan rakus akan daerah kekuasaan mengambil apa yang telah  kami miliki. Begini ceritanya.!
Pagi-pagi benar, hanya lima motor yang berjejer didepan pangkalan.  La darfa, Rolank, La Carlos, Adiknya Carlos (namanya saya tidak tahu), dan Bapaknya Dani,. Muka yang masih kusut karena masih mengantuk, dan tangan didekapkan didada berusaha menahan dinginnya pagi dan hening tanpa pete-pete yang lewat. Saya baru tiba dipangkalan, Semua mengomel dan mencaci-maki. Bahkan sempat saya mendengar Rolank mengatakan “kalau saya dapat orangnya, saya potong-potong. Aku bertanya ada apa ini? Kemudian La Darfa tanpa disuruh menunjuk atap pangkalan yang sudah berlubang bekas bakar dengan diameter kurang lebih sesiku orang dewasa. Aku menggeleng kepala. Untunglah masih ada sisa atap yang rumpia sisa pemasangan atap yang lalu sekitar enam lembar. Kami berenam segera memperbaiki kerusakan atap pangkalan. Akhirnya rampung juga, pangkalan kembali cantik. “ojeeeeeek....!!!” La darfa berteriak. Semua tersentak kaget, mata terbelalak melihat kearah lorong. Seorang penumpang dengan tas ransel memandang kearah kami dan menggelengkan kepala yang artinya sory-sory Jek. Semua tertunduk lesu tapi tak mematahkan semangat. Jam menunjukkan pukul 07.30 penumpang mulai mengalir, motor merah bebek yang sahabat saya Asrul menamakannya RPM silih berganti mengantar penumpang. Matahari kini berada diatas kepala, kulihat jam di Hp-ku menunjukkan pukul 12.00 menandakan aku harus pulang kekamar bersiap untuk kekampus karena ada mata kuliah pukul 13.00-17.15. lumayanlah hari itu RPM yang aku miliki menghasilkan pendapatan bersih Rp 15.000.
Seminggu kemudian dipagi hari, Hp-ku berdering. Sebuah pesan masuk yang isinya “cpt k pngklan, skrg! By rolank”. Buru-buru saya ke pangkalan dengan pikiran ada penumpang jauh atau penumpang bandara. Dugaanku salah, sesampai di pangkalan aku melongo , tercengang. Pangkalan berlian yang dulu enak dipandang mata kini mengepulkan asap kecil disetiap tiang atapnya, hangus. Untunglah dibagian atap saja yang hangus terbakar sedangkan bagian yang lain masih utuh dan kokoh sehingga masih bisa dikatakan pangkalan Ojek. Entah siapa yang melakukannya, yang jelas orang yang tak pernah senang jika saudaranya yang lain mendapat rejeki, tidak mau melihat sesamanya senang atau bahagia, bahkan selalu ada perasaan iri dalam hatinya jika ia merasa tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Mereka tak pernah tahu bahwa kita semua mahkluk tuhan yang berada pada sebuah sistem kehidupan. Benar! Sistem yang kini mulai menuju rusak total.
Ojek Berlian tak sebaik dulu. Meski tak beratap masih tetap kami pergunakan. Jika panas kami kepanasan, jika hujan semua kabur pulang kerumah atau kamar masing-masing untuk berteduh setelah hujan reda semua kembali lagi ke pangkalan. Harus bagaimana lagi?. Tak ada lagi yang mau mengumpulkan dana untuk perbaikan pangkalan dengan alasan pangkalan ojek berlian bukan hanya dua kali dibakar atau dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab. Biaya administrasi masuk menjadi anggota pangkalan sebesar Rp 20.000/orang yang ada di bendahara pangkalan sebagai Biaya Operasonal Pangkalan sudah habis. Seorang penumpang pernah bertanya pada salah seorang kawan saya yang juga Ojeker diberlian, “kenapa pangkalannya tinggal tulang begitu, baru tidak ada hae atapnya?”. Kawan saya yang juga usil hanya menjawab “jangan lihat pangkalannya, tapi rassaaaaaaaaanya Bung! Serentak kami semua termasuk si penumpang tertawa dan si penumpang tadi langsung meminta diantar ke BTN Kendari Permai. Andai saja Pemda mau memberikan Bantuan Pembangunan Pangkalan Ojek (BPPO) saya orang pertama yang akan mengajukan proposal untuk hal ini.

1 komentar:

  1. The King Casino Archives - Hertzaman
    The King Casino Archives, งานออนไลน์ including news, herzamanindir.com/ articles, videos, address, gaming info, The King Casino & Hotel in Henderson, febcasino NV casinosites.one is one of the newest hotels and https://febcasino.com/review/merit-casino/ motels on

    BalasHapus