Cari

Jumat, 24 Mei 2013

Pidato


Pidato Panitia Reuni SMP
Mengenang Jasa Tak Terbalas
Yang kami hormati orang tua saya, Kepala Sekolah SMPN 2 waemputtang
Yang kami hormati mantan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Guru, serta Rekan-rekan alumnus yang saya cintai.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga pada hari yang berbahagia ini bisa bersama-sama mengadakan silaturahmi seluruh alumnus angkatan ke 17 SMPN 2 waemputtang, dalam rangka mempererat ikatan persaudaraan yang pernah ada.
Hadirin, rekan-rekan yang berbahgia,
Telah lama kita tak jumpa. Ibarat berjalan, telah lama kita haus. Namun pada hari ini serasa terbayar sudah rasa haus ini. Bagai meminum air dingin yang segar, bahagia sekali kami bisa bertemu kembali. Bahkan di tengah-tengah kita bapak dan ibu guru kita yang dahulu mengasuh dan membesarkan kita, masih sempat bertemu dan berkumpul kembali. Beliau-beliau tampaknya masih utuh semangatnya, seperti yang dulu juga. Masih tetap mau mendampingi kita seperti saat sekarang ini.
Rekan-rekan yang sama berbahagia,
Apakah teman-teman semua masih ingat, saat hari dimana kita masih mengenakan pakaian biru-putih? Masih ingat? Tentu.! Merupakan masa dimana karakter kita sebagai remaja mulai terpengaruh dengan hal-hal yang dapat merusak masa depan kita. Tapi, alhamdulillah pada hari ini kita semua terbebas dari hal itu. Teman-teman yang berada disini tentulah merasa beruntung dengan hal itu. Apakah teman-teman sadar siapa yang membimbing kita melewati hal itu? (diam sejenak) tentulah orang tua tapi kalau di lingkungan keluarga. Kalau di lingkungan pendidikan siapa yang membimbing? Guru, Karena tidak mungkin orang tua kita yang petani yang akan mengajarkan kita ilmu Aljabar, ilmu bahasa. (tega i eva? Lokkai maggolo) apa mau gunakan bahasa yang seperti itu. Sekarang kita menuju suatu kesuksesan atau bahkan dari sekian yang hadir disini telah ada sosok-sosok orang sukses seperti anas, arul,dll. Dalam kesuksesan yang teman-teman raih apakah ada seorang guru yang mengatakan “anas beri saya uangmu sekian karena saya telah mengajari kamu bahasa Indonesia yang disempurnakan sehingga kamu menjadi seperti sekarang ini!” tidak. Bahkan sebagaian mantan siswanya kita bahkan jarang menegur sapa kala kita bertemu.(tidak jhe disini,disana jhe tapi disini tidak jauh beda) Apakah mereka menyimpan dendam? Tidak, mereka Cuma mengelus dada dan mengatakan dalam hati “Tak sia-sia aku mendidiknya, sekarang dia telah belajar menjadi Orang”. Tapi, kalau bertemu orang tua kandung dijalan, lantas kita tak menyapanya, maka tendangan penalti mendarat diwajah manis anda. Jadi sungguh mereka itu memiliki jiwa yang luhur.
 Orang tua membimbing kita menjadi manusia yang memiliki moral tapi guru atau orang tua kita disekolahlah yang ada didepan kita ini melengkapi apa yang oarng tua kita tak mampu berikan. Sungguh merupakan karunia yang tak ternilai harganya.
Rekan-rekan yang sama berbahagia,
Betapa cepat usia ini rasanya. Namun perpisahan terakhir di sekolah kita ini dulu serasa baru saja kemarin. Betapa tidak, teman-teman telah banyak berubah. Namun ciri khas masing-masing masih menempel kental di diri kita ini. Itulah sebabnya suasana pagi ini seakan suasana yang lama, bukan suasana yang baru. Disini kita semua dipertemukan untuk mengenang moment yang telah berlalu.
Di sekolah kita kenangan manis tercipta. Lalu kita bawa kenangan itu melalui perjalanan hidup. Namun pagi ini kenangan itu kembali tercipta, tetap seperti semula. Ceria, suka dan duka terbayang dengan jelas dalam suasana keluarga yang berbahagia sekarang ini.
Sebagai wakil dari rekan-rekan seangkatan. Kami menyerukan kita pupuk persaudaraan, kita tingkatkan persatuan dan janganlah lupa rekan-rekan, tanyalah pada diri sendiri, sumbangan apa yang bisa kita berikan sekarang ini kepada sekolah kita ini dan utamanya untuk bangsa yang kita cintai ini.
Rekan-rekan yang saya cintai,
Marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya. Reuni kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepasan rindu semata-mata. Namun lebih dari itu marilah kita bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita berikan pada bangsa dan masyarakat ini. Tentu salah satunya adalah pemikiran untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut kita berikan kepada sekolah kita tercinta ini.
Rekan-rekan semuanya, rasa rindu belum terobati benar. Saya pun setelah sambutan ini masih harus menjumpai dan berbagi rasa dengan rekan-rekan yang lain. Untuk itu berbagi waktu dulu.
Sekian sementara sambutan saya, semoga kita bersua lagi di masa-masa mendatang dalam acara yang lain lagi. Maafkan bila ada kekurangan dan kesalahan ucap saya yang mungkin melukai hati teman-teman,
Wabillahi taufik walhidayah, Assalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar